Posted by Unknown on 00.13 in Education | No comments
ENERGI PANAS BUMI / GEOTHERMAL
Energi
geothermal merupakan sumber energi terbarukan berupa energi thermal (panas)
yang dihasilkan dan disimpan di dalam inti bumi. Istilah geothermal berakar
dari bahasa Yunani dimana kata, "geo", berarti bumi dan,
"thermos", berarti panas, menjadi geothermal yang juga sering disebut
panas bumi. Energi panas di inti bumi sebagian besar berasal dari peluruhan
radioaktif dari berbagai mineral di dalam inti bumi.
Energi
geothermal merupakan sumber energi bersih bila dibandingkan dengan bahan bakar
fosil karena sumur geothermal melepaskan sangat sedikit gas rumah kaca yang
terperangkap jauh di dalam inti bumi, ini dapat diabaikan bila dibandingkan
dengan jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan oleh pembakaran bahan bakar fosil.
Ada
cukup energi geothermal di dalam inti bumi, lebih dari kebutuhan energi dunia
saat ini. Namun, sangat sedikit dari total energi panas bumi yang dimanfaatkan
pada skala global karena dengan teknologi saat ini hanya daerah di dekat
batas-batas tektonik yang menguntungkan untuk dieksploitasi.
Pembangkit listrik geothermal saat ini beroperasi di 24 negara di seluruh dunia, dan negara yang terbesar di dunia dalam hal kapasitas instalasi energi panas bumi adalah Amerika Serikat. Pada tahun 2010 Amerika Serikat memiliki 77 pembangkit listrik tenaga panas bumi yang memproduksi lebih dari 3000 MW.
Pembangkit listrik geothermal saat ini beroperasi di 24 negara di seluruh dunia, dan negara yang terbesar di dunia dalam hal kapasitas instalasi energi panas bumi adalah Amerika Serikat. Pada tahun 2010 Amerika Serikat memiliki 77 pembangkit listrik tenaga panas bumi yang memproduksi lebih dari 3000 MW.
Amerika
Serikat juga merupakan lokasi bagi kompleks pembangkit listrik tenaga
geothermal terbesar di dunia, terletak di Geysers, California. Namun, Amerika
Serikat hanya memperoleh sekitar 0,3% pasokan listriknya dari pembangkit
listrik panas bumi, bahkan meskipun negara ini merupakan negara terbesar di
dunia dalam hal kapasitas instalasi geothermal.
Energi
geothermal tidak hanya digunakan untuk pembangkit listrik tetapi juga untuk
tujuan pemanasan. Di banyak daerah di seluruh dunia, pemanasan geothermal
adalah cara yang lebih ekonomis untuk memanfaatkan energi panas bumi
dibandingkan dengan pembangkit listrik geotermal.
Energi geothermal tersedia 24-7 dan karenanya tidak memiliki masalah intermitten (tidak kontinyu) seperti energi surya dan angin. Setelah dibangun, pembangkit listrik geothermal membutuhkan biaya pemeliharaan yang relatif rendah, dan tidak memerlukan banyak sumber daya air. Namun, memerlukan biaya modal yang tinggi untuk pengeboran. Pengeboran sumur geothermal menyumbang lebih dari setengah dari biaya modal.
Energi geothermal tersedia 24-7 dan karenanya tidak memiliki masalah intermitten (tidak kontinyu) seperti energi surya dan angin. Setelah dibangun, pembangkit listrik geothermal membutuhkan biaya pemeliharaan yang relatif rendah, dan tidak memerlukan banyak sumber daya air. Namun, memerlukan biaya modal yang tinggi untuk pengeboran. Pengeboran sumur geothermal menyumbang lebih dari setengah dari biaya modal.
Energi
geotehermal memiliki lebih dari cukup potensi untuk memainkan peran penting di
pasar energi global masa depan. Kemajuan teknologi dan iptek harus membantu
membuat biaya modal untuk proyek panas bumi menjadi turun sehingga listrik
tenaga geothermal terjangkau di berbagai area di seluruh dunia. Gbr 1
Bagaimana
Energi Geothermal Diproduksi
Bayangkan
pusat Bumi. Bagian ini sangat panas sehingga dapat mencairkan batu dengan cukup
mudah. Nah, bila Anda pergi menuju kerak bumi, suhu akan lebih tinggi dan lebih
tinggi. Menurut perkirakan, untuk kira-kira setiap empat puluh meter (belum
sampai setengah panjang lapangan sepak bola), suhu naik sekitar tiga puluh
empat derajat Fahrenheit. Akibatnya adalah batu-batu yang panas di bawah
permukaan bumi ikut memanaskan air sehingga terjadilah peguapan. Untuk
memanfaatkannya, kemudian dibuat lubang dengan cara mengebor ke daerah panas
bumi pada kedalaman tertentu sehingga uap air dapat terbebaskan.
Selama
proses, di stasiun panas bumi dibor lubang seperti disebutkan di atas dan
dibuat sumur injeksi dimana air dingin dipompakan ke sumur. Air dingin ini
kemudian dialirkan melewati batu panas dan kemudian tekanan digunakan untuk
mengeluarkan air kembali. Setelah air panas mencapai permukaan, air tersebut
berubah menjadi uap, yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber daya. Nah, uap
yang sudah dibersihkan dan disaring lalu digunakan untuk menggerakkan turbin
listrik, yang pada gilirannya akan mengahasilkan energi listrik.
Kelebihan
Energi Geothermal
Bila
pembangkit listrik memanfaatkan tenaga panas bumi dilakukan dengan cara yang
benar, tidak ada produk samping yang berbahaya bagi lingkungan. Pemerhati
lingkungan pasti akan menyukainnya!
Pada proses produksi, tidak digunakan bahan bakar fosil. Selain itu, energi geothermal tidak menyebabkan efek rumah kaca apapun. Setelah pembangunan pembangkit listrik tenaga geothermal, hanya ada sedikit pemeliharaan. Dalam hal konsumsi energi, pembangkit listrik tenaga panas bumi adalah pembangkit energi mandiri. Keuntungan lain untuk energi geothermal adalah bahwa pembangkit listrik tidak harus yang besar untuk melindungi lingkungan alam.
Pada proses produksi, tidak digunakan bahan bakar fosil. Selain itu, energi geothermal tidak menyebabkan efek rumah kaca apapun. Setelah pembangunan pembangkit listrik tenaga geothermal, hanya ada sedikit pemeliharaan. Dalam hal konsumsi energi, pembangkit listrik tenaga panas bumi adalah pembangkit energi mandiri. Keuntungan lain untuk energi geothermal adalah bahwa pembangkit listrik tidak harus yang besar untuk melindungi lingkungan alam.
Kekurangan
Energi Geothermal
Ada
beberapa kekurangan pada energi geothermal. Pertama, Kita tidak bisa membangun
pembangkit listrik tenaga panas bumi di sembarang lahan kosong di suatu tempat.
Daerah tempat pembangkit energi geothermal yang akan dibangun harus mengandung
batu-batu panas yang cocok pada kedalaman yang tepat untuk pengeboran. Selain
itu, jenis bebatuannya harus mudah untuk dibor ke dalam. Hal ini penting untuk
menjaga area sekitar karena jika lubang dibor dengan tidak benar, maka mineral
dan gas yang berpotensi membahayakan bisa menyembur dari bawah tanah.
Pencemaran dapat terjadi karena pengeboran yang tidak tepat di stasiun panas
bumi. Dan juga, memungkinkan pula pada suatu area panas bumi tertentu terjadi
kekeringan.
Energi panas bumi yang ada di Indonesia pada saat ini
dapat dikelompokkan menjadi :
1. Energi panas bumi “uap basah”
Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalah bila
panas bumi yang keluar dari perut bumi berupa uap kering, sehingga dapat
digunakan langsung untuk menggerakkan turbin generator listrik. Namun uap
kering yang demikian ini jarang ditemukan termasuk di Indonesia dan pada
umumnya uap yang keluar berupa uap basah yang mengandung sejumlah air yang
harus dipisahkan terlebih dulu sebelumdigunakan untuk menggerakkan Uap basah
yang keluar dari perut bumi pada mulanya berupa air panas bertekanan tinggi
yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-kira 20 % uap dan
80 % air. Atas dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis uap basah ini
diperlukan separator untuk memisahkan antara uap dan air. Uap yang telah dipisahkan
dari air diteruskan ke turbin untuk menggerakkan generator listrik, sedangkan
airnya disuntikkan kembali ke dalam bumi untuk menjaga keseimbangan air dalam
tanah.
2. Energi panas bumi “air panas”
Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya
berupa air asin panas yang disebut “brine” dan mengandung banyak mineral.
Karena banyaknya kandungan mineral ini, maka air panas tidak dapat digunakan
langsung sebab dapat menimbulkan penyumbatan pada pipa-pipa sistim pembangkit
tenaga listrik. Untuk dapat memanfaatkan energi panas bumi jenis ini, digunakan
sistem biner (dua buah sistem utama) yaitu wadah air panas sebagai sistem
primemya dan sistem sekundernya berupa alat penukar panas (heat exchanger) yang
akan menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin. Energi panas bumi “uap panas”
bersifat korosif, sehingga biaya awal pemanfaatannya lebih besar dibandingkan
dengan energi panas bumi jenis lainnya.
3.Energi panas bumi “batuan panas”
Energi panas bumi jenis ini berupa batuan panas yang
ada dalam perut bumi akibat berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi
panas bumi ini harus diambil sendiri dengan cara menyuntikkan air ke dalam
batuan panas dan dibiarkan menjadi uap panas, kemudian diusahakan untuk dapat
diambil kembali sebagai uap panas untuk menggerakkan turbin. Sumber batuan
panas pada umumnya terletak jauh di dalam perut bumi, sehingga untuk
memanfaatkannya perlu teknik pengeboran khusus yang memerlukan biaya cukup
tinggi.
Potensi Panas Bumi
Potensi panas bumi Indonesia dapat dibagi dalam 2
(dua) kelas, yaitu : sumber daya dan cadangan; yang masing-masing dibagi lagi
menjadi subkelas-subkelas.
Kriteria sumber daya terdiri dari :
1. Spekulatif, dicirikan oleh terdapatnya manifestasi
panas bumi aktif dimana luas reservoir dihitung dari data geologi yang tersedia
dan rapat dayanya berdasarkan asumsi.
2. Hipotesis, dicirikan oleh manifestasi panas bumi
aktif dengan data dasar hasil survei regional geologi, geokimia dan geofisika.
Luas daerah prospek ditentukan berdasarkan penyebaran manifestasi dan batasan
geologi, sementara penentuan suhu berdasarkan geotermometer.
Kriteria cadangan terdiri dari :
1. Terduga, dibuktikan oleh data pemboran landaian
suhu dimana estimasi luas dan ketebalan reservoir serta parameter fisika batuan
dan fluida dilakukan berdasarkan data ilmu kebumian terpadu, yang digambarkan
dalam bentuk model tentatif.
2. Mungkin, dibuktikan oleh sebuah sumur eksplorasi
yang berhasil dimana estimasi luas dan ketebalan reservoir didasarkan pada data
sumur dan hasil penyelidikan ilmu kebumian rinci terpadu. Parameter batuan,
fluida dan suhu reservoir diperoleh dari pengukuran langsung dalam sumur.
3. Terbukti, dibuktikan oleh lebih dari satu sumur
eksplorasi yang berhasil mengeluarkan uap/air panas, dimana estimasi luas dan
ketebalan reservoir didasarkan kepada data sumur dan hasil penyelidikan ilmu
kebumian rinci terpadu. Parameter batuan dan fluida serta suhu reservoir
didapatkan dari data pengukuran langsung dalam sumur dan atau laboratorium.
Saat ini terdapat tiga macam teknologi pembangkit
panas bumi (geothermal power plants) yang dapat mengkonversi panas bumi menjadi
sumber daya listrik, yaitu dry steam, flash steam, dan binary cycle. Ketiga
macam teknologi ini pada dasarnya digunakan pada kondisi yang berbeda-beda.
1. Dry Steam Power Plants
Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali
ada. Pada tipe ini uap panas (steam) lang-sung diarahkan ke turbin dan
mengaktifkan generator untuk bekerja menghasilkan listrik. Sisa panas yang
datang dari production well dialirkan kembali ke dalam reservoir melalui
injection well. Pembangkit tipe tertua ini per-tama kali digunakan di
Lardarello, Italia, pada 1904 dimana saat ini masih berfungsi dengan baik. Di
Amerika Serikat pun dry steam power masih digunakan seperti yang ada di
Geysers, California Utara.
2. Flash Steam Power Plants
Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam
(hot spring) di atas suhu 1750 C dapat digunakan sebagai sumber pembangkit
Flash Steam Power Plants. Fluida panas tersebut dialir-kan kedalam tangki flash
yang tekanannya lebih rendah sehingga terjadi uap panas secara cepat. Uap panas
yang disebut dengan flash inilah yang menggerakkan turbin untuk meng-aktifkan
generator yang kemudian menghasil-kan listrik. Sisa panas yang tidak terpakai
ma-suk kembali ke reservoir melalui injection well. Con-toh dari Flash Steam
Power Plants adalah Cal-Energy Navy I flash geothermal power plants di Coso
Geothermal field, California, USA.
3. Binary Cycle Power Plants
(BCPP)
BCPP menggunakan teknologi yang berbeda dengan kedua
teknologi sebelumnya yaitu dry steam dan flash steam. Pada BCPP air panas atau
uap panas yang berasal dari sumur pro-duksi (production well) tidak pernah
menyentuh turbin. Air panas bumi digunakan untuk memanaskan apa yang disebut
dengan working fluid pada heat exchanger. Working fluid kemu-dian menjadi panas
dan menghasilkan uap berupa flash. Uap yang dihasilkan di heat exchanger tadi
lalu dialirkan untuk memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan genera-tor
untuk menghasilkan sumber daya listrik. Uap panas yang dihasilkan di heat
exchanger inilah yang disebut sebagai secondary (binary) fluid. Binary Cycle
Power Plants ini sebetulnya merupakan sistem tertutup. Jadi tidak ada yang
dilepas ke atmosfer.
Keunggulan dari BCPP ialah dapat dioperasikan pada
suhu ren-dah yaitu 90-1750C. Contoh pene-rapan teknologi tipe BCPP ini ada di
Mammoth Pacific Binary Geo-thermal Power Plants di Casa Di-ablo geothermal
field, USA. Diperkirakan pembangkit listrik panas bumi BCPP akan semakin banyak
digunakan dimasa yang akan datang.
Potensi Panas bumi Di Indonesia
Manifestasi panas bumi diindonesia
yang berjumlah tidak kurang dari 244 lokasi tersebar di Pulau Sumatera, Jawa,
Bali, Kalimantan, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Pulau Sulawesi, Halmahera
dan Irian Jaya, ini menunjukkan betapa besarnya kekayaan energi panas bumi yang
tersimpan di dalamnya.
0 komentar:
Posting Komentar